BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ayam Pedaging
(Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan Pedaging
dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Broiler mempunyai peranan yang
penting sebagai sumber protein hewani asal ternak.[1]
Apabila
anak ayam dibeli dari perusahaan peternakan ayam, mintalah sekalian divaksinasi
terhadap penyakit Marek. Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan segera setelah anak
ayam dientaskan agar sepanjang hidupnya tercegah dari serangan penyakit Marek
yang sangat mematikan.
Sebagai
alas atau talam (litter) dalam kandang dapat digunakan kulit gabah atau butiran
strowbur (plastik busa) yang masih baru dengan ketebalan antara 10 sampai 15
cm. Kandang yang baik bagi anak ayam adalah apabila suhu di sisi luar sebelah
bawah kandang berkisar antara 30 sampai 32ÂșC. Sebilah papan atau anyaman kawat
setinggi kurang lebih 60 cm dari dasar kandang dipasang sebagai penghalang anak
ayam dari sumber panas. Ventilasi kandang merupakan hal yang sangat penting
dalam menentukan tinggi rendahnya suhu di dalam kandang. Beberapa ventilasi
sebaiknya disediakan penutupnya. Pada musim dingin, semua ventilasi yang
menghadap pada arah angin masuk terutama yang dekat lantai hendaknya ditutup.
Sedangkan pada musim panas, bukalah ventilasi selebar-lebarnya agar udara segar
masuk sebanyak-banyaknya.
Penggunaan kipas harus dihindarkan karena dapat mnyebabkan ayam menjadi
sakit. Disamping penyakit stres, ayam yang berada dalam tempat yang terlalu
panas karena sistem ventilasi yang buruk, akan tidak mau makan atau minum
secara normal. Akibatnya ayam akan cacat dan tidak akan tumbuh dengan baik atau
kerdil. Kandang harus aman dari gangguan kucing, tikus, serta binatang pemangsa
lainnya. Periksa juga atapnya apakah tidak bocor apabila hujan turun.[2]
1.2
Rumusan
Masalah
a) Apa pengertian ayam Pedaging?
b) Bagaimana pemilihan bibit ayam
Pedaging yang benar?
c) Kapan pemberian vaksinasi pada
ayam Pedaging?
1.3
Tujuan
Makalah
a) Untuk mengetahui pengertian
ayam Pedaging.
b) Untuk mengetahui pemilihan bibit ayam Pedaging.
c) Untuk mengetahui waktu pemberian vaksinasi pada ayam Pedaging.
BAB
II
ANALISIS
A. Pengertian Ayam Pedaging
Pengertian Ayam Pedaging
(Broiler) adalah jenis ayam ras unggul
hasil persilangan antara bangsa ayam cornish dari Inggris dengan ayam white
play mounth Rock dari Ameirka (Sregar dan Sabrani, 1980).
Pengertian Ayam Broiler Menurut Anggorodi (1985)
Ayam broiler adalah ayam Pedaging yang dipelihara hingga 6 sampai 13 minggu
dengan bobot hidup dapat mencapai 1,5 kg pada umur 6 minggu.
Ayam broiler merupakan
ternak yang paling efisien menghasilkan Pedaging dibandingkan ayam yang lain.
Ayam ini mempunyai sifat antara lain ukuran badan besar penuh Pedaging yang
berlemak, bergerak lambat serta pertumbuhan badannya cepat (Suroprawiro, 1980)
dengan Pedaging yang dihasilkan bertekstur halus, lembut dan empuk ( Siregar at
al, 1980) Rasyaf (1994) ( menyatakan bahwa pemeliharaan broiler terbagi dalam
dua periode pemeliharaan akhir (Dinishe), periode pemeliharaan awal ini dimulai
dari umur satu sampai tiga minggu dan periode pemeliharana akhir adalah setalah
umur lebih dari 3 minggu.
Pengertian Ayam Broiler adalah istilah yang biasa
dipakai untuk menyebut ayam hasil budidaya teknologi peternakan yang memiliki
karakteristik ekonomi dengan ciri khas pertumbuhan yang cepat, sebagai
penghasil Pedaging dengan konversi pakan rendah dan siap diPedaging pada usia
yang relatif muda. Pada umumnya broiler ini siap panen pada usia 28-45 hari
dengan berat badan 1,2-1,9 kg/ekor (Priyatno, 2000).
Menurut Haberman (1956 ) Broiler adalah ternak ayam
yang paling ekonomis bila dibandingkan dengan ternak lain .Keceptan produksi Pedaging
ayam broiler mempunyai kelebihan .Dalam waktu relatif cepat dan singkat Pedaging
ayam bisa segera di peroleh , dipasarkan atau di komsumsi paling lama usia Pedaging
12 minggu .
menurut Winter dan Funk (1960) Broiler adalah ternak
ayam yang cepat pertumbuhanya ,ekonomis dalam pengolahan ,sehingga bisa memberi
kepuasan konsumen.
Bibit yang baik mempunyai ciri : sehat dan aktif
bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan kelihatan
mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus)
bersih.[3]
B. Pemilihan bibit ysng ayam yang benar
Bibit yang baik mempunyai ciri :
sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan
kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran
(anus) bersih.
Tipe kandang ayam Broiler ada
dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Tipe panggung lantai
kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan
alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang
lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah
dibuat dan lebih murah.
Pada awal pemeliharaan, kandang
ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari
pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan
kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2,
lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari
pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak
minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.
a) Mulai Menempatkan Anak Ayam
dengan Benar
Segala sesuatunya sudah harus siap bila anak ayam Anda
tiba - kandang kering, peralatan bersih, suhu kandang diatur tepat, tempat air
dan makanan terisi, lantai ditutup bersih, alas (litter) kering, dan penghalang
panas berjalan dengan baik. Anda sekarang siap menempatkan anak ayam untuk
dibesarkan.
Bila anak ayam tiba, secara
lembut angkat mereka dari kotak pengirimannya dan letakkan pada kandang yang
hangat. Jangan dijatuhkan atau ditaburkan begitu saja karena dapat melukainya
dan akan tetap cacat. Anak ayam yang masih kecil harus mendapat banyak makanan
dan air segera setelah diletakkan di kandang. Sediakan paling sedikit empat
tempat berukuran satu quart ( ± satu liter) atau dua tempat berukuran satu
galon (empat quart) air untuk tiap 100 anak ayam. Masukkan sekitar lima anak
ayam ke tempat air agar mereka tahu dimana air berada.
Tempatkan pakan pemula (starter
feed) pada karton tempat DOC atau kertas yang berukuran 12"x12" dan
diletakkan disekitar tempat minum. Penempatan pakan yang bersifat sementara ini
diperlukan agar mudah kelihatan oleh anak ayam dan memancingnya agar segera
memakannya. Tempat pakan biasa yang berukuran kecil ditempatkan di dalam
kandang pada hari ke dua untuk mengurangi penghamburan makanan. Karton DOC atau
kertas tempat makanan sementara bisa dikeluarkan bila anak ayam telah berusia 5
hari dan terlihat telah makan dari tempat makan yang disediakan.
Penyakit dapat segera menyebar
apabila pakan dan minuman untuk anak ayam telah terkontaminasi. Pakan dan air
harus diperiksa setiap hari. Apabila kotor dan kemungkinan telah
terkontaminasi, tempat pakan dan air harus segera dibersihkan. Pakan dan
minumannya juga harus diganti dengan yang baru. Tempat pakan harus benar-benar
kering sebelum diisi dan pakan tersebut harus senatiasa berada dalam keadaan
kering. Penyebab utama dari penyakit adalah bersumber dari pakan dan air yang
tidak bersih.
Beberapa hari pertama dari
kehidupan anak ayam adalah masa yang paling kritis sehingga harus hati-hati.
Berilah perhatian tambahan dalam menyediakan kebutuhan dasar anak ayam agar
kelak dapat memungut hasilnya.
a. Penyediaan Tempat untuk Anak
Ayam
Agar anak ayam tumbuh dan tetap
sehat, mereka harus disediakan ruangan yang luas untuk bermain, makan, dan
minum. Berikan banyak tempat pakan dan air minuman. Anak ayam yang masih kecil
tidak akan berjalan lebih dari 3 meter untuk mencari pakan dan air. Tiap 10
ekor anak ayam membutuhkan satu m2 luas lantai sampai mereka berumur 3 minggu.
Anak ayam membutuhkan tempat yang cukup di sekitar makanan sehingga semuanya
bisa makan secara bersamaan tanpa berdesakan.
Sediakan tempat pakan sebanyak 2
buah yang panjangnya 1,5 meter atau 6 buah yang panjangnya 45 cm untuk tiap 100
ekor anak ayam selama 2 minggu pertama. Setelah itu, sediakan tiga atau empat
buah tempat pakan yang panjangnya 1,5 m untuk tiap 100 ekor ayam.
Jangan menghambur-hamburkan
makanan. Bagian terbesar unsur biaya dalam ongkos produksi ternak ayam adalah
pakan. Selama 2 minggu pertama tempat pakan diisi hampir penuh. Jangan
terlampau penuh karena akan diacak-acak oleh anak ayam dan berhamburan di dalam
kandang. Setelah anak ayam sedikit besar, isi pakan dikurangi sampai setengah
tinggi tempat pakan. Gunakan alat untuk mencegah anak ayam masuk ke tempat
pakan dan mengaisnya sehingga berhamburan ke luar atau mengkontaminasi makanan
yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
Secara bertahap, tempat air haus
diganti dari ukuran quart ke galon atau menggunakan tempat air yang otomatis.
Sediakan tiga atau empat tempat air yang berisikan satu galon atau dua buah
tempat air otomatis untuk tiap 100 ekor ayam.
Tempat air harus selalu berisikan
air yang bersih, segar, dan dingin. Wadahnya sendiri harus dibersihkan, dicuci
dengan sabun dan diisi kembali tiap hari. Bila memungkinkan ketinggian air
selalu barada di pertengahan kedalaman. Secara berkala, ketinggian dari tempat
air dan tempat pakan disesuaikan dengan tingginya punggung ayam.
b. Kebutuhan atas Udara Segar
Ventilasi yang tepat di kandang
pemanas anak ayam adalah hal yang sangat penting. Penggunaan kipas harus
dihindarkan karena dapat mnyebabkan ayam menjadi sakit. Disamping penyakit
stres, ayam tidak akan mau makan atau minum secara normal apabila berada dalam
tempat yang terlalu panas karena sistem ventilasi yang buruk. Akibat lebih
lanjutnya adalah ayam akan cacat dan menjadi kerdil.
Waspadalah terhadap kemungkinan
terjadinya perubahan cuaca yang tiba-tiba. Buatlah penyesuaian yang diperlukan
atas sistem ventilasi kandang. Pada musim dingin, tutup semua ventilasi yang
menghadap pada arah angin masuk terutama yang dekat lantai. Pada musim panas,
bukalah ventilasi selebar-lebarnya agar udara segar masuk
sebanyak-banyaknya.
Pencegahan yang paling baik untuk
Coccidiosis adalah pengelolaan dan sanitasi yang cermat. Semua peralatan agar
senantiasa dijaga dalam keadaan bersih, terutama tempat pakan dan tempat air.
Organisme coccidia membutuhkan tempat yang berada dalam kondisi yang lembab
atau basah untuk melanjutkan siklus kehidupannya. Apabila membersihkan tempat
air, jangan membuang sisa air ke alas kandang. Alas kandang harus senantiasa
kering dengan membalikannya tiap minggu serta membuang kotoran yang menempel
padanya. Ventilasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga alas kandang tidak sampai
lembab. Sirkulasi udara dalam kandang harus bekerja dengan baik tetapi
hindarkan penggunaan kipas angin terutama apabila anak ayam masih kecil.
Coccidiosis dapat menyerang
setiap saat setelah anak ayam berumur 2 minggu. Jangan menunggu sampai semua
ayam menunjukkan gejala yang sama baru mengambil tindakan pengobatan. Begitu
kelihatan ada tanda yang mengarah pada penyakit itu, segera dapatkan obat yang
cocok dari toko obat atau perusahaan peternakan ayam. Lakukan pengobatan segera
dengan mengikuti petunjuk yang tertera pada label obat.
c. Penyediaan Air Bersih Yang
Memadai
Air adalah hal yang vital untuk pertumbuhan anak ayam.
Berikan air yang cukup yang ditempatkan pada tiap jarak 3 meter dalam kandang.
Meletakkan tempat air pada rangka kandang akan menolong mencegah alas kandang
terkena tumpahan air sehingga alas kandang tersebut berada dalam keadaan tetap
kering.
Untuk tiap 15 anak ayam
diperlukan satu air mancur yang berisikan satu liter air. Apabila jumlah anak
ayam lebih banyak, maka untuk menghemat waktu dan tenaga kerja, sebaiknya
disediakan tempat air yang berukuran lebih besar. Dua buah air mancur yang
berukuran empat liter adalah cukup untuk memenuhi kebutuhan 100 anak ayam.
Keseratus anak ayam ini akan mengkonsumsi paling sedikit empat sampai lima
liter air setiap harinya.
Ada baiknya semua peralatan air minumnya tiap minggu
disanitasi dengan satu ons cairan chlorine dicampur dalam 20 liter air. Rendam
peralatan tersebut selama lima belas menit sebelum diisi air kembali.
Apabila udara sekitar atau suhu pemanas dalam kandang
sangat tinggi, air minumnya sebaiknya tiap harinya diganti beberapa kali agar
anak ayam tetap memperoleh air yang dingin. Apabila suhu air lebih dari 37C
maka anak ayam akan mengurangi mengkonsumsi air sehingga nantinya akan
mempengaruhi pertumbuhannya.
Penggunaan gula atau vitamin yang ditambahkan pada air
minumnya untuk memperoleh anak ayam yang berkualitas dan sehat tidak
diperlukan. Apabila penambahan ini dilaksanakan, maka semuanya harus melalui
proses penggantian dan pembersihan tiap hari untuk menghindari munculnya
penyakit dari sisa bahan tambahan tersebut.
Memberi Pakan Yang Tepat
Anak ayam memerlukan pakan berkualitas tinggi agar
tumbuh dengan prima. Pakan yang mengandung nutrisi seimbang dapat diperoleh
dari toko makanan ayam. Berikan pakan “starter” untuk anak ayam selama tiga minggu
pertama dan kemudian disambung dengan “grower”.
Hindari pemberian pakan tambahan selain pakan seperti
yang disebutkan di atas. Meru pakan starter, grower, developer, dan layer
diformulasikan dan dirancang sebagai satu-satunya pakan untuk makanan ayam.
Apabila makanan tambahan diberikan, ayam cenderung untuk mengurangi
mengkonsumsi pakan komplit yang seharusnya dengan adanya makanan tambahan tadi,
dan akhirnya mereka tidak menerima jumlah nutrisi yang semestinya. Akibatnya
ayam menjadi kekurangan gizi dan tingkat pertumbuhannya akan menurun, dan
kemudian mati.
Berikan ruang pakan yang luas. Setiap anak ayam pada
tingkat awal memerlukan 2,5 cm ruang pakan. Kebutuhan ruang pakan ini meningkat
sejalan dengan pertumbuhannya. Berikan satu atau dua tempat pakan berukuran 120
cm untuk tiap 100 ekor anak ayam untuk 3 minggu pertama. Setelah lewat waktu
tersebut, berikan tiga atau empat tempat pakan berukuran 120 cm untuk tiap 100
ekor anak ayam.
Jangan membuang-buang pakan. Tiga per empat atau lebih
dari biaya produksi ternak ayam adalah biaya untuk pakan. Jangan pernah
mengisikan pakan melebihi setengah dari isi tempat pakan, karena anak ayam akan
mengaisnya sehingga pakan akan berhamburan ke alas kandang dan akhirnya
terbuang percuma. Dan penahan tampias pada tempat pakan dijaga agar berada pada
tempatnya untuk mengurangi penghamburan pakan dan mencegah terjadinya
kontaminasi. Naikkan ketinggian tempat pakan disesuaikan dengan pertumbuhan
anak ayam. Bibir tempat pakan harus senantiasa sama tinggi dengan punggung anak
ayam.
d. Memelihara Perkembangan Ayam
Dengan sistem ventilasi dalam kandang yang tepat,
pemberian air minum yang bersih, dan pemberian makanan yang dijaga
keseimbangannya maka anak ayam akan terus tumbuh dengan baik. Ventilasi yang
tepat akan menjaga kandang dan alasnya tetap kering sehingga membantu dalam
mencegah timbulnya penyakit. Alas yang basah atau kandang yang lembab akan
mengundang penyakit. Selanjutnya, anak ayam akan tumbuh lebih cepat dan hidup
lebih baik bila mereka ditempatkan pada kandang yang cukup luas. Tambahkan
tempat pakan dan tempat minumnya sesuai kebutuhannya dengan semakin besarnya
tubuh anak ayam mengikuti pertumbuhannya.
Sediakan pakan penumbuh (growing mash) yang baik di
depan ayam sepanjang waktu. Air harus tetap segar dan dingin. Air mancur dijaga
agar senantiasa dalam keadaan yang baik dan selalu dibersihkan setiap
hari.
Bersihkan semua sampah dan benda-benda aneh dari
tempat pakannya setiap hari. Apabila pakan untuknya kelihatan basah pada tempat
makanannya, sebaiknya segera diganti. Bersihkan dan keringkan tempat pakannya
sebelum diisi kembali dengan makanannya yang baru.
Tempat yang terlalu berdesak-desakan, temperatur yang
terlalu panas, tempat pakan dan tempat air minum yang kurang banyak, pakan yang
tidak mencukupi, dan adanya penyakit parasit merupakan sumber dari timbulnya
kanibalisme. Pemeliharaan serta pengelolaan ternak ayam yang baik akan mencegah
timbulnya problema kanibalisme.
Apabila anak ayam dibiarkan berkeliaran, mereka harus
dilindungi dari pemakan mangsa dan ayam yang buas terutama pada malam hari.
Tikus dan kutu ayam kalau dibiarkan dapat menyebabkan kontaminasi pada makanan
ayam yang akhirnya dapat menimbulkan penyakit.Tetaplah berjaga-jaga atas
munculnya setiap pertanda yang menunjukkan awal timbulnya penyakit. Apabila
identifikasi masalah dibuat lebih dini, maka akan lebih mudah dalam menangani
dan menghilangkan masalah tersebut dari pada menunggu setelah kerusakan
terjadi. Banyak penyakit yang dapat diidentifikasikan berdasarkan gejala-gejala
yang ditunjukkannya.
b) Pemberian Pakan
·
Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang
diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat
badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad
libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).
·
Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis
pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2
(dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari),
yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut
penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %.
Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. Penambahan POC NASA lewat air
minum dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan
dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler.
Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1
cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan
lengkap.
·
Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed
Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan
dibagi total bobot ayam yang dipanen.[4]
Contoh perhitungan :
Diketahui ayam yang dipanen 1000
ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka
FCR-nya adalah :
Berat total ayam hasil panen =
1000 x 2 = 2000 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6
Semakin rendah angka FCR, semakin
baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan
bobot badan yang tinggi). Penggunaan POC NASA atau VITERNA Plus dapat
menurunkan angka FCR tersebut.
C. Pemberian Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemasukan bibit
penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami.
Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari
dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari
dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.
Methode ini sangat sederhana.
Semua bulu di dekat siku dari salah satu sayap dibuang sehingga jaringan kulit
yang cukup luas kelihatan sebagai tempat untuk penyuntikkan vaksin agar semua
vaksin dapat dimasukkan pada ayam. Isi jarum vaksin dengan obat vaksin dan
suntikkan pada jaringan kulit tersebut. Proses vaksinasi selesailah sudah.
Yakinkan bahwa semua ayam yang belum pernah divaksinasi telah mendapat giliran.
Sistem ventilasi harus diatur sedemikian rupa sehingga udara di dalam
kandang tidak terlalu panas atau lembab karena dapat menyebabkan stress pada
ayam. Pada musim kemarau, perputaran udara harus ditingkatkan agar udara panas
dalam kandang segera terganti dengan udara segar yang lebih dingin. Sedangkan
pada musim hujan, perputaran udara harus dikurangi sampai pada tingkat yang
cukup untuk tidak menimbulkan adanya kelembaban dan bibit penyakit. Singkirkan
semua lapisan kotoran atau alas yang basah segera setelah terbentuk sehingga
kandang tetap terpelihara dalam keadaan kering.[5]
a. Teknis Pemeliharaan
·
Minggu Pertama (hari ke-1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke
indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA
dengan dosis + 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis + 1
cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama
transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg
untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya
pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk
butiran-butiran kecil (crumbles).
·
Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah
berupa air dingin dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/liter air
minum atau VITERNA Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat
pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada
hari ke-4.
·
Minggu Kedua (hari ke 8 -14). Pemeliharaan minggu
kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih
ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu
kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
·
Minggu Ketiga (hari ke 15-21). Pemanas sudah dapat
dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per
ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan
vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau
air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum
untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga
akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin
tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA Plus dengan dosis tetap.
·
Minggu Keempat (hari ke 22-28). Pemanas sudah tidak
diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28
hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam.
Pertumbuhan yang normal
mempunyai berat badan minimal
1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam.
Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai
rentan terhadap penyakit.
·
Minggu Kelima (hari ke 29-35). Pada minggu ini, yang
perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran
yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas
lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor
atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling
penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg.
Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.
·
Minggu Keenam (hari ke-36-42). Jika ingin diperpanjang
untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan
lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang
baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.[6]
b. Penyakit pada ayam
Penyakit yang sering menyerang
ayam broiler yaitu :
·
Tetelo (Newcastle Disease/ND). Disebabkan virus
Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering
megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang
hangat. Setelah 1 - 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher
berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang
secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan
pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi
kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang
tetap kering.
·
Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD). Merupakan
penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan
Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak
teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering
menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan
tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada
obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan
vaksin Gumboro.
·
Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease).
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma
gallisepticum Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar
lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah,
sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning
keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui
perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang
sesuai.
·
Berak Kapur (Pullorum). Disebut penyakit berak kapur
karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran
berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh
bakteri Salmonella pullorum.
Kematian dapat terjadi pada hari
ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat
memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan
dengan perbaikan sanitasi kandang.
Infeksi bibit penyakit mudah
menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal
tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca
yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang
terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit,
terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan.
Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang
baik. Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk
pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi
protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh
ayam, mengurangi kadar kolesterol Pedaging dan mengurangi bau kotoran. Untuk
hasil lebih optimal, pemberian POC NASA dapat dicampur dengan Hormonik dosis 1
botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup botol Hormonik, atau 1 botol POC NASA
dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino. Dapat juga menggunakan VITERNA Plus yang
merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :
·
Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang,
organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.
·
Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin,
Isoleucine, Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan
Valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ
tubuh.
·
Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B
Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.
c. Sanitasi/Cuci Hama Kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan
setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan
air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu
pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna
selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit
penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi
untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan
sebelumnya.[7]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ayam Pedaging (broiler) merupakan ternak yang paling
efisien menghasilkan Pedaging dibandingkan ayam yang lain. Ayam ini mempunyai
sifat antara lain ukuran badan besar penuh Pedaging yang berlemak, bergerak
lambat serta pertumbuhan badannya cepat (Suroprawiro, 1980) dengan Pedaging
yang dihasilkan bertekstur halus, lembut dan empuk ( Siregar at al, 1980)
Rasyaf (1994) ( menyatakan bahwa pemeliharaan broiler terbagi dalam dua periode
pemeliharaan akhir (Dinishe), periode pemeliharaan awal ini dimulai dari umur
satu sampai tiga minggu dan periode pemeliharana akhir adalah setalah umur
lebih dari 3 minggu.
B. SARAN
Biasakan membeli anak ayam Pedaging
yang berkualitas sesuai kebutuhan. Untuk broiler atau ayam Pedaging, agar lebih
murah harganya, pilihlah anak ayam yang belum diseleksi kelaminnya
(straight-run). Untuk jenis rasnya pilihlah Plymouth Rock atau ayam Pedaging
komersial lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-ayam-pedaging-broiler.html, 14/07/18,09.00 wib.
[3] http://girsang-margani.blogspot.com/2012/11/pengertian-ayam-broiler-atau-ayam.html,14/07/18,09.30.